Saturday, 20 April 2019

LP TEORI TROBOSITOPENIA

   No comments     
categories: , ,
BAB 1
LANDASAN TEORI 
TROBOSITOPENIA

1.1       Tinjauan Medis
1.1.1        Pengertian
Trombositopenia adalah berkurangnya jumlah sel-sel keping darah (trombosit) di dalam tubuh (darah) karena suatu hal. biasanya disebabkan oleh kanker dll
Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang ditandai oleh adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer

1.1.2        Etiologi
Penyebab trombositopenia :
1.     Sumsum tulang menghasilkan sedikit trombosit
1)      Leukemia
2)      Anemia aplastik
3)      Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
4)      Pemakaian alkohol yang berlebihan
5)      Anemia megaloblastik
6)      Kelainan sumsum tulang
2.     Trombosit terperangkap di dalam limpa yang membesar
1)      Sirosis disertai splenomegali kongestif
2)      Mielofibrosis
3)      Penyakit Gaucher
3.     Trombosit menjadi terlarut
1)      Penggantian darah yang masif atau transfusi ganti (karena platelet tidak dapat bertahan di dalam darah yang ditransfusikan)
2)      Pembedahan bypass kardiopulmoner
4.     Meningkatnya penggunaan atau penghancuran trombosit
1)      Purpura trombositopenik idiopatik (ITP)
2)      Infeksi HIV
3)      Purpura setelah transfusi darah
4)      Obat-obatan, misalnya heparin, kuinidin, kuinin, antibiotik yang mengandung sulfa, beberapa obat diabetes per-oral, garam emas, rifampin
5)      Leukemia kronik pada bayi baru lahir
6)      Limfoma
7)      Lupus eritematosus sistemik
8)      Keadaan-keadaan yang melibatkan pembekuan dalam pembuluh darah, misalnya komplikasi kebidanan, kanker, keracunan darah (septikemia) akibat bakteri gram negatif, kerusakan otak traumatik
9)      Purpura trombositopenik trombotik
10)  Sindroma hemolitik-uremik
11)  Sindroma gawat pernafasan dewasa
12)  Infeksi berat disertai septikemia.

1.1.3        Fisiologi
Trombosit bukan merupakan suatu sel utuh tapi merupakan fragmen sitoplasma megakariosit yang terlepas keluar sel megakariosit. Trombosit berasal dari sel megakariosit yang berada dalam sumsum tulang sehingga pembentukannya terdapat dalam organ tersebut. Trombosit tidak mempunyai inti dan dilengkapi organel dan system enzim sitosol untuk menghasilkan energy dan mensintesis produksi sekretorik yang disimpan di granula-granula yang tersebar di seluruh sitosolnya.Umur trombosit dalam sirkulasi sekitar 7-10 hari pada manusia. Hitung trombosit normal adalah 150.000-400.000/µl darah. Diameter trombosit rata-rata 1-2 µm dan volume sel rata-rata 5,8 fl
Trombopoesis berasal dari sel induk pluripotensial yang berubah menjadi megakarioblas kemudian promegakarioblas menjadi megakariosit di dalam sumsum tulang.Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endometotik yang sinkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Kemuadian sitoplasma menjadi granuler dan trombosit dilepaskan. Setiap megakariosit menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu dari diferensiasi sel induk (stem cell) sampai dihasilkan trombosit sekitar membutuhkan sekitar 10 hari pada manusia.  Trombopoesis dipengaruhi oleh hormone trombopoetin yang dihasilkan di hati dan ginjal dan sejumlah sitokin seperti: IL-11, IL-3, dan IL-6. Trombopoetin meningkatkan kecepatan dan jumlah maturasi megakariosit
Struktur trombosit secara ultrastruktur trombosit terdiri atas :
1.     Zona perifer : glikokalik (membrane ekstra yang terletak di bagian paling luar, didalamnya terdapat membrane plasma dan lebih dalam lagi terdapat system kanal terbuka.
1)      Glikoprotein (GP) penting untuk reaksi adhesi dan agregasi trombosit yang merupakan kejadian awal yang mengarah pada pembentukan sumbat trombosit selama hemostasis.
2)      GP Ia : adhesi pada kolagen
3)      GPIb, IIb//IIIa : reseptor faktor von willebrand (vWF) dan karenanya juga perlekatan pada subendotel vaskular.
4)      GP IIb/IIIa : reseptor fibrinogen yang penting dalam agregasi trombosit.
5)      Membran plasma berinvaginasi ke bagian dalam trombosit untuk membentuk suatu sistem membran (kanalikular) terbuka yang menyediakan permukaan reaktif yang luas tempat protein koagulasi plasma diabsorbis secara selektif. Fosfolipid membran (faktor trombosit 3) sangat penting dalam konversi faktor koagulasi X menjadi Xa, dan protrombin (faktor II) menjadi trombin (faktor IIa).
2.      Zona sol-gel : Mikrotubulus, mikrofilamen, system tubulus padat (berisi nukleotida adenine dan kalsium). Selain itu adapula trombostenin, suatu protein penting untuk fungsi kontraktil.
3.      Zona organela : Granula padat elektron , mitokondria, granula α dan organela (lisosom dan retikulum endoplasmik).
1)      Granula padat berisi dan melepaskan nukleotida adenin(terutama ADP), serotonin, katekolamin, dan faktor trombosit. Granula padat lebih sedikit dan mengandung ADP, ATP, 5-hidroksitriptamin (5-HT), dan kalsium
2)      Granula α berisi antagonis heparin (platelet factor 4, PF4), β tromboglobulin, vWF, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit/PDGF (platelet-derived growth factor), dan melepaskan fibrinogen enzim lisosom.
3)      Terdapat 7 faktor trombosit yang telah diidentifikasi dan diketahui ciri-cirinya. Dua diantaranya dianggap penting yaitu faktor trombosit 3 (Platelet Factor 3, PF 3) /membran fosfolipoprotein trombosit (untuk konversi faktor koagulasi X menjadi Xa dan protrombin) dan faktor trombosit 4 (Platelet Factor 4, PF4)/faktor antiheparin (anti-heparin factor, AHF).
4)      Organel spesifik lain meliputi lisosom yang mengandung enzim hidrolitik dan peroksisom yang mengandung katalase. Selama reaksi pelepasan, isi granula dikeluarkan ke dalam sistem kanalikular.
5)      Energi untuk reaksi trombosit berasal dari fosforilasi oksidatif dalam mitokondria dan glikolisis anaerobik dengan memakai glikogen trombosit. Sistem membran tertutup (dense tubular) trombosit menunjukkan retikulum endoplasma sisa.(A.V. Hoffbrand, et al., 2005; Bambang Pernomo, 2005)

1.1.4        Web Of Caution

1.1.5        Klasifikasi
1.     Trombositopenia artifaktual
Trombosit bergerombol (Platelet clumping) disebabkan oleh anticoagulant-dependent immunoglobulin (Pseudotrombositopenia)
2.     Trombosit satelit (Platelet satellitism)
Trombosit menempel pada sel PMN Leukosit yang dapat dilihat pada darah dengan antikoagulan EDTA. Platelet satellism tidak menempel pada limfosit, eosinofil, basofil, monosit. Platelet satellism tidak ditemukan pada individu normal ketika plasma, trombosit, dan sle darah putih dicampur dengan trombosit dan sel darah putih atau trombosit (Carl R. Kjeldsberg and John swanson, 1974). Trombosit diikat oleh suatu penginduksi (obat, dll.) sebagai antigen sehingga dikenali oleh sel PMN leukosit yang mengandung antibody sehingga terjadi adhesi trombosit pada PMN leukosit.
3.     Giant Trombosit (Giant Platelet)
Giant trombosit terdapat pada apusan darah tepi penderita ITP (I Made Bakta, 2006). Trombosit ini berukuran lebih besar dari normal.

1.1.6        Manifestasi Klinis
1.      Perdarahan kulit seperti petekia atau perdarahan mukosa di mulut, perdarahan kulit bisa merupakan pertanda awal dari jumlah trombosit yang kurang.
2.      Bintik-bintik keunguan seringkali muncul di tungkai bawah dan cedera ringan bisa menyebabkan memar yang menyebar.
3.      Bisa terjadi perdarahan gusi dan darah juga bisa ditemukan pada tinja atau air kemih.
4.      Pada penderita wanita, darah menstruasinya sangat banyak.
5.      Perdarahan mungkin sukar berhenti sehingga pembedahan dan kecelakaan bisa berakibat fatal.
6.      Jika jumlah trombosit semakin menurun, maka perdarahan akan semakin memburuk.
7.      Jumlah trombosit kurang dari 5.000-10.000/mL bisa menyebabkan hilangnya sejumlah besar darah melalui saluran pencernaan atau terjadi perdarahan otak (meskipun otaknya sendiri tidak mengalami cedera) yang bisa berakibat fatal.

1.1.7        Pemeriksaan Penunjang
1.           Hasil pemeriksaan darah dan sumsum tulang yang menunjukkan rendahnya jumlah trombosit dan adanya peningkatan penghancuran trombosit.
2.           Sumsum tulang memperlihatkan jumlah megakariosit normal atau meningkat sebagai usaha kompensasi terhadap destruksi trombosit
3.           Kadar trombopoetin tidak meningkat
4.           Tes sensitif menunjukkan IgG antitrombosit pada permukaan trombosit atau dalam serum

1.1.8        Prognosis
1.           Pada anak-anak 89% sembuh, 54% sembuh dalam 4-8 minggu, 2% meninggal
2.           Pada orang dewasa 64% sembuh, 30% penyakit kronik, 5% meninggal
3.           Bila pasien tidak mengalami perdarahan dan memiliki jumlah trombosit diatas 20.000/μL, harus dipertimbangkan untuk tidak memberikan terapi karena banyak pasien trombositopenia kronik yang parah dapat hidup selama dua sampai tiga dekade
1.1.9        Penatalaksanaan
1.      Jika jumlah trombositnya sangat sedikit penderita seringkali dianjutkan untuk menjalani tirah baring guna menghindari cedera.
2.  Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka menghentikan pemakaian obat tersebut biasanya bisa memperbaiki keadaan.
3.     Terapi untuk mengurangi proses imun sehingga mengurangi perusakan trombosit
4.  Terapi kortikosteroid, yang berfungsi untuk mengurangi aktivitas makrofag sehingga mengurangi destruksi trombosit, mengurangi pengikatan IgG oleh trombosit, serta menekan sintesis antibodi
5. Pemberian metil prednisolon atau prednison 60-80 mg/hari kemudian diturunkan perlahan-lahan, untuk mencapai dosis pemeliharan (<15 mg/hari). Sekitar 80% kasus mengalami remisi setelah terapi steroid.
6.  Jika dalam 3 bulan tidak memberi respon pada kortikosteroid (AT < 30.000/μL) atau perlu dosis pemeliharaan yang tinggi maka diperlukan:
1)      Splenektomi
2)      Obat-obat imunosupresif: vincristine, cyclophospamide, azathioprim
3)      Pemberian Ig anti G 70μg/kg
7.    Terapi supportif, terapi untuk mengurangi pengaruh trombositopenia
8.     Pemberian androgen (danazol)
9.   Pemberian high dose immunoglobulin (IgIV 1 mg/kg/hari selama 2 hari berturut-turut) untuk menekan fungsi makrofag dan meningkatkan AT dengan cepat.
10.       Membatasi gerakan fisik
11.       Mencegah perdarahan akibat trauma
12.       Jika terjadi perdarahan yang berat dan akut, bisa diberikan transfusi trombosit.


Daftar Pustaka

http://medicastore.com/penyakit/773/Trombositopenia.html

0 komentar:

Post a Comment