BAB 1
TINJAUAN TEORI
PRE EKLAMPSIA
I.1
TINJAUAN
MEDIS
1.1.1
PENGERTIAN
Per eklampsia adalah sekumpulan
gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari
hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan
vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul
setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).
1.1.2
ETIOLOGI
Tidak jelas,resiko tinggi :
-
Usia
≥35 tahun / ≤20 tahun
-
Underweight
-
Obesitas
-
Riwayat
keluarga HT
-
Pernah
PIH sebelumnya
1.1.3
KLASIFIKASI
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
1)
Gestasional
Hipertensi
- TD ± 140/90
mmHg untuk pertama kali selama hamil
- Tidak ada
proteinuria
- Tekanan darah
kembali ke normal ≤ 12 minggu post partum
2) Hipertensi Kronik
- Tanpa proteinuria
- TD > 140/90
mmHg ditemui pada usia < 20 minggu /sebelum hamil
3) Pre-eklamasi
- TD 140/90 mmHg
setelah gestasi 20 minggu
- Proteinuria 2+
- Kreatinin
serum > 1.2 mg/dl
- Trombosit <
100.000 /mm3
4) Eklamsia
- Apabila terjadi kejang
- Penurunan kesadaran/ koma pada pasien
1.1.4
PREEKLAMSI BERAT
Bila
didapatkan lebih dari 1 gejala dibawah ini :
1.
TD
≥ 160/110 mmHg
2.
Proteinuria
≥ 2 g/24 jam (3+, 4+)
3.
kreatinin
serum > 1.2 mg%, oliguria (<400 ml/24 jam)
4.
trombosit
< 100 000/mm3
5.
sakit
kepala yang menetap, gangguan visus dan serebral
6.
nyeri
epigastrium yang menetap
7.
pertumbuhan
janin terhambat
8.
mual
9.
peningkatan
kadar enzim hati (SGOT-SGPT)
10. edema paru
disertai sianosis
11. adanya sindrom
HELLP (Hemolysis Elevated Liver enzim Low Pletelet count)
1.1.6
KOMPLIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
1)
Sindroma
HELLP (Hemolysis Elevated Liver enzim Low Pletelet count)
2)
Krisis
Hipertensi
3)
Kelebihan
beban vaskuler, gagal jantung kongestif
4)
Pulmonary
oedema
5)
Insufisiensi
uteroplasenta
6)
IUGR
(Intra Uterin Growth Retardation)
7)
Gangguan
SSP
8)
Cedera
serebrovaskuler
9)
Kejang
10) Kehilangan janin
1.1.7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1)
CBC/ DL : Hct meningkat/ menurun pada sindroma Hellp, trombosit menurun
2) LFT : peningkatan SGOT, SGPT dan LDH
3) Uric acid > 7 mg/dl
4) Total protein > 300 mg/24 jam
5) Status koagulasi : PT, PTT dan masa pembekuan
memanjang
6) BUN, creat tinggi
1.1.8
PENGELOLAAN
PREEKLAMSI BERAT
1)
Konservatif
Bila umur
kehamilan < 37 minggu, kehamilan dipertahankan selama mungkin sambil
memberikan terapi medikamentosa
2)
Aktif/Agresif
Bila umur
kehamilan > 37 minggu, kehamilan diakhiri setelah mendapatkan medikamentosa
untuk stabilisasi ibu
Terapi
medikamentosa meliputi :
1)
Segera
MRS
2)
Tirah
baring miring kiri secara intermitten
3)
Infus
RL/D5 %
4)
Pemberian
anti kejang MgSO4 , sebagai pencegahan dan terapi kejang
5)
Pemberian
MgSO4 dibagi :
a.
Loading
dose (initial dose) : dosis awal
b.
Maintenance
dose : dosis lanjutan
I.2
KONSEP DASAR
ASKEP
1.2.1
PENGKAJIAN
Data yang dikaji pada ibu dengan
pre eklampsia adalah :
1. Data
subyektif :
-
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida , <
20 tahun atau > 35 tahun
-
Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan
tensi, oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
-
Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal,
anemia, vaskuler esensial, hipertensi kronik, DM
-
Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola
hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau
eklamsia sebelumnya
-
Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik
makanan pokok maupun selingan
-
Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabil dapat
menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi
resikonya
- Data Obyektif :
-
Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi
edema
-
Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya
fetal distress
-
Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai
syarat pemberian SM ( jika refleks + )
-
Pemeriksaan penunjang ;
·
Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring
atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam
·
Laboratorium : protein uri dengan kateter atau
midstream ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala
kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini
meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml
·
Berat badan : peningkatannya lebih dari 1
kg/minggu
·
Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda
adanya kelainan pada otak
·
USG ; untuk mengetahui keadaan janin
·
NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin
1.2.2
PERENCANAAN
1.2.2.1 Resiko
tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ
(vasospasme dan peningkatan tekanan darah).
Tujuan :
Tidak
terjadi kejang pada ibu
Kriteria Hasil :
a. Kesadaran :
compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 )
b.Tanda-tanda
vital :
Tekanan
Darah : 100-120/70-80 mmHg Suhu :
36-37 C
Nadi : 60-80 x/mnt RR :
16-20 x/mnt
Intervensi :
- Monitor
tekanan darah tiap 4 jam
R/. Tekanan diastole > 110
mmHg dan sistole 160 atau lebih merupkan indikasi dari PIH
- Catat
tingkat kesadaran pasien
R/. Penurunan kesadaran sebagai
indikasi penurunan aliran darah otak
- Kaji
adanya tanda-tanda eklampsia ( hiperaktif, reflek patella dalam, penurunan
nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria )
R/. Gejala tersebut merupakan
manifestasi dari perubahan pada otak,
ginjal, jantung dan paru yang mendahului status kejang
- Monitor
adanya tanda-tanda dan gejala persalinan atau adanya kontraksi uterus
R/. Kejang akan meningkatkan
kepekaan uterus yang akan memungkinkan terjadinya persalinan
- Kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian anti hipertensi dan SM
R/. Anti hipertensi untuk
menurunkan tekanan darah dan SM untuk mencegah terjadinya kejang
1.2.2.2 Resiko tinggi terjadinya fetal
distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta
Tujuan :
Tidak terjadi foetal distress
pada janin
Kriteria Hasil :
a. DJJ
( + ) : 12-12-12
b. Hasil
NST : normal
c. Hasil
USG ; normal
Intervensi :
- Monitor
DJJ sesuai indikasi
R/. Peningkatan DJJ sebagai
indikasi terjadinya hipoxia, prematur dan solusio plasenta
- Kaji
tentang pertumbuhan janin
R/. Penurunan fungsi plasenta
mungkin diakibatkan karena hipertensi sehingga timbul IUGR
- Jelaskan
adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim tegang, aktifitas
janin turun )
R/. Ibu dapat mengetahui tanda
dan gejala solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia bagi janin
- Kaji
respon janin pada ibu yang diberi SM
R/. Reaksi terapi dapat
menurunkan pernafasan janin dan fungsi jantung serta aktifitas janin
- Kolaborasi
dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST
R/. USG dan NST untuk mengetahui
keadaan/kesejahteraan janin
1.2.2.3
Takut/
anxiety berhubungan dengan PEB dan efeknya pada ibu dan janin
Tujuan: Perasaan dan
gejala kecemasan berkurang
Intervensi
:
1.
Beri
rasa tenang, suasana rileks
R :
Memfasilitasi koping
2.
Anjurkan
untuk mengungkapkan ketakutannya
R : Menurunkan
intensitas respon emosional
3.
Libatkan
ibu dan keluarga untuk manajemen PE
R : Meningkatkan
rasa kontrol
4.
Bantu
ibu mengidentifikasi dan menggunakan strategi koping dan support system
R : Menurunkan
kecemasan dan ketakutan
5.
Gunakan
teknik relaksasi
R : Menurunkan
emosi takut dan gejala fisik
1.2.2.4
Risti
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
nafsu makan, mual muntah
Tujuan: Ibu tidak
mengalami penurunan BB > 10%
Intervensi
:
1)
Timbang
BB dan kaji BB
R :
Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau BB dibawah normal meningkatkan
risiko IUGR
2)
Anjurkan
makan dalam porsi kecil tapi sering
R : Meningkatkan
asupan nutrisi sesuai toleransi ibu
3)
Anjurkan
menghindari makanan yang berlemak
R : Makanan
berlemak dapat menstimulus mual dan muntah
4)
Perhatikan
adanya ngidam, kaji pilihan makanan yang diinginkan
R : Meningkatkan
motivasi makan dan seleksi bahan makanan yang berbahaya
5)
Anjurkan
bedrest
R : Menghemat
penggunaan energi
DAFTAR PUSTAKA
Achdiat, M. Crisdiono.
(2004). Protap Obsgyn. Jakarta : EGC
Doengoes, ME dan MF.
Moorhouse. (1994). Rencana Perawatan Maternal (Bayi Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien). Edisi 2. Terj. Monika Ester.
(196). Jakarta : EGC.
Lowdermilk, Perry &
Bobak. (1999). Maternity Nursing. Mosby Inc. St. Lousi. Moissouri.
Guttracher, Alan. (2007). Seorang
wanita Hamil. http://www.ag-usa.org/Pubs/tgs/08/28gr.html.
Tanggal Akses ....................
Hamilton, Persis Mary.
(1995). Dasa-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Leaflet RS. Baptis Kediri.
(2009). Diit Rendah Garam.
0 komentar:
Post a Comment